Bidang Distribusi Pangan Dinas Ketahnan Pangan diwakili oleh ibu Lilis mengikuti Rapat Inflasi ,Rapat di pimpin oleh Asisten Bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Prov Kalbar
Waktu: 12 Nov 2024 pukul 13.00 SD 15.30
Tempat : Ruang Rapat Wakil Gubernur Kalbar
Pimpinan Rapat : Asisten bidang Perekonomian Sekretariat Daerah Prov. Kalbar
Peserta :
1. OPD Provinsi yg menangani urusan Pertanian, pangan, perdagangan, dan perhubungan
2. Ka. BPS
3. Ka. Bulog
4. Ka. Karantina
5. Reskrimsus bidang pangan dan perdagangan
6. Kodam 12 TPR
7. BPPOM
8. BMKG
Hasil rapat :
Bahwa sampai bulan November tahun 2024, kinerja pengendalian inflasi yg dilakukan oleh Pemprov dinilai sudah baik... Dengan indikator inflasi yoy 1.58; inflasi ytd 0,97 ; dan inflasi mtm 0.04.
Tingkat inflasi tersebut dibawah rata rata inflasi nasional. Ini berarti tidak ada gejolak pasar yg signifikan yg mempengaruhi penurunan daya beli masyarakat pada sebagian besar komodity yg beredar di pasar. Karena ketersediaan mencukupi dan permintaan stabil.
Namun potensi peningkatan permintaan dan potensi kenaikan harga pada beberapa komoditas strategis tetap perlu diwaspadai, terutama menjelang Hari besar keagaaman nasional Nataru. Komoditi tsb diantaranya kedelai, bamer, baput, telur, minyak goreng, cabai, dan daging babi.
Untuk itu perlu upaya pemerintah agar strategi 4 K (Ketersediaan, keterjangkauan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) + Kolaborasi tetap di tingkatkan.
Dari sisi Distribusi pangan, Dinas Ketahanan pangan pada tahun 2024 ini sudah cukup banyak melaksanakan GPM, GPM. Keliling dan pemberian Bantuan pangan kepada masyarakat dan ini akan tetap dilaksanakan sampai Akhir tahun 2024.
Sementara dari sisi ketersediaan, Dinas Ketahanan Pangan melakukan analisis berupa Neraca pangan secara bulanan. Pada bulan November ini secara umum hampir seluruh komoditi pangan strategis cukup untuk memenuhi kebutuhan n pangan penduduk Kalbar, hanya komoditi kedelai yg defisit dan perlu penambahan pasokan.
Sedangkan untuk Cadangan Pangan Pemerintah Daerah evaluasi tetap dilakukan terutama dalam penyediaan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah. Kabupaten Kapuas Hulu sampai sekarang tidak menyediakan CPPD. Sehingga perlu dorongan kepada Pemda Setempat utk menyiapkan anggarannya. Secara umum CPPD provinsi masih cukup kuat.
Ketersediaan pangan dari subsektor perkebunan dan peternakan juga sampai saat ini secara umum masih aman, hanya beberapa komoditi yang tidak bisa diproduksi lokal karena alasan teknis dan penyakit menyebabkan pasokan harus berasal dari luar. Sejauh ini komoditi yg ketersediaannya surplus adalah Daging ayam, telur dan minyak goreng. Sementara yg harus mendatangkan pasokan dari luar adalah sapi, kambing dan daging babi. Untuk komoditi yg berasal dari luar tetap perlu upaya ditingkatkan kelancaran distribusi nya termasuk import dari sumber sumber baru.
Disbunnak juga menerapkan strategi Kolaborasi dengan pelaku usaha yg mempunyai jaringan pasar luas dalam membantu pengendalian harga untuk mencegah inflasi.
Dari sisi pengawasan keamanan pangan, instansi terkait seperti BPPOM, dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan tetap melakukan pengawasan sesuai fungsi dan wewenang nya.
Sedangkan dari satgas Pangan Polda Kalbar tetap mendukung upaya pengawasan baik secara preentiv, preventif maupun represif sesuai. Kewenangan dan aturan yg berlaku.
BPS menyoroti bahwa inflasi yg rendah jg tidak selalu baik, karena menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak optimal. Jadi yg perlu dijaga adalah tingkat inflasi yg terkendali karena inflasi berarti juga pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan
Dari Bulog memaparkan bahwa stok cadangan. Pangan sampai November ini sekitar 12.000 ton dan masih aman untuk 3 bulan kedepan.... Dan stock akan meningkat di bulan Januari 2025 mencapai 31.000 ton.
Dinas Tanaman Pangan Dan Hortikultura menginformasikan bahwa untuk mendukung ketersediaan komoditi cabe, pemerintah telah menyalurkan bantuan tanaman cabai di beberapa kabupaten. Sedangkan untuk peningkatan produksi beras akan terus di dorong melalui program optimasi lahan di Kalbar.
Dinas Perdagangan dan Bulog juga tetap melakukan kegiatan kegiatan yg mendukung ketersediaan dan keterjangkauan pangan melalui Operasi pasar baik mandiri maupun kolaborasi dengan Pemda setempat.
Sedangkan informasi dari Badan Karantina menunjukkan bahwa pemasukan komoditi dari luar seperti daging beku, ternak hidup dan Produk Pertanian lainnya berjalan lancar.
Sumber : Admin