Kenaikan Beras Bakal Sebabkan Inflasi

 

- Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Barat Herti Herawati mengatakan harga beras kini tengah mengalami gejolak. Kondisi ini diperkirakan akan berkontribusi pada kenaikan inflasi, khususnya di Kalbar.

“Kenaikan harga beras yang berimplikasi pada kenaikan inflasi,” ungkapnya, usai membuka Rapat Koordinasi Teknis Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2024, Rabu (21/1).

Ia mengatakan, masalah ketahanan pangan kini tidak hanya menjadi persoalan Kalbar saja, melainkan Indonesia, bahkah seluruh dunia.

Herti mengatakan, beras saat ini naik terus, pasokan juga tersendat. Ia tidak tahu persis penyebab pasokan beras tersendat, namun pemerintah masih terus berupaya memenuhi kebutuhan pasar, termasuk dengan cara melakukan impor.

Namun di sisi lain, negara-negara yang mengekspor beras, termasuk negara yang mengekspor ke Indonesia, memprioritaskan negaranya terlebih dahulu.

 “Semua negara mementingkan warganya sendiri, ketersedian pangan sekarang jadi pembicaraan hampir di semua negara,” katanya. 

Pemprov Kalbar, dikatakan Herti, juga tengah berupaya meredam gejolak harga beras dengan berbagai langkah, salah satunya mendorong produksi beras lokal.

Upaya ini sudah dilakukan sejak beberapa waktu yang lalu, namun petani menghadapi kendala cuaca, sehingga produksi tidak maksimal.

Upaya lain yang dilakukan oleh Pemprov Kalbar adalah operasi pasar, bantuan sosial sembako, dan kegiatan Gerakan Pangan Murah.

Lewat operasi pasar dan kegiatan Gerakan Pangan Murah, Pemprov Kalbar memberikan subsidi sehingga harga sembako yang dijual lebih terjangkau. “Lewat subsidi ini, maka harganya pasti di bawah harga pasar,” imbuhnya. 

Selain beras, komoditas yang tengah mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit. Herti mengatakan, pihaknya juga memberikan perhatian besar terhadap komoditas ini.

22 Februari 2024