Pemprov Kalbar Salurkan Cadangan Pangan untuk Korban Banjir Di Kabupaten Landak

 

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyalurkan 62.470 kg atau 62,47 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) milik Provinsi Kalimantan Barat untuk membantu warga terdampak banjir di Kabupaten Landak yang terjadi pada Januari 2024 di daerah tersebut.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, Herti Herawati, mengatakan daerah yang terdampak banjir adalah terdapat di Kecamatan Ngabang, Kuala Behe, Meranti, Air Besar, Menyuke, Sengah Temila dan Sebangki. 

“Total korban banjir di daerah tersebut adalah sebanyak 27.354 jiwa atau 7.494 kk, adapun masing-masing kepala keluarga menerima 10 kilogram,” ucapnya, Sabtu (17/2)

Dia menjelaskan, Kalbar merupakan wilayah yang terletak di daerah khatulistiwa, yang dipengaruhi oleh perubahan iklim muson. Dengan terjadinya gejala perubahan iklim global saat ini, perubahan iklim ekstrim semakin sering terjadi. Hal ini ditandai dengan terjadinya intensitas hujan yang sangat besar pada musim penghujan yang menimbulkan bencana banjir. 

Cadangan pangan merupakan sumber pangan penting untuk menjaga stabilitas pasokan pangan pada saat di luar musim panen dan di daerah defisit pangan, dan di masa-masa terganggunya produksi dan atau distribusi maupun akses pangan masyarakat baik akibat dari bencana alam maupun akibat bencana sosial dan disalurkan pasca bencana untuk mengantisipasi kondisi rawan pangan.

Pemprov Kalbar secara berkelanjutan harus dapat menyediakan anggaran yang memadai untuk memenuhi kebutuhan cadangan pangan daerah berdasarkan rasio jumlah penduduk masing-masing.

Penyaluran bantuan sebesar 62,47 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Landak, adalah langkah konkret kepedulian Pemerintah Provinsi dalam menjawab tantangan bencana alam yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global. 

Dalam hal ini, cadangan pangan menjadi strategis sebagai penyangga keberlangsungan hidup masyarakat saat terjadi gangguan produksi, distribusi, atau akses pangan akibat bencana. 

Sejalan dengan itu, pentingnya strategi penyediaan dan pengelolaan cadangan pangan yang merata di setiap kabupaten/kota, bahkan hingga tingkat desa, menjadi prinsip utama dalam menjaga stabilitas pasokan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan secara keseluruhan di Kalbar. (sti/ser)

sumber : Pontianakpost.com

20 Februari 2024