Pemrov Kalbar sigap pangan hadapi potensi bencana alam
Pontianak (EK) – Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Barat (Kalbar) tengah aktif melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi kerawanan bencana, seperti kekeringan dan banjir.
Hal ini diungkapkan oleh Plh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, Dony Saiful Bahri, dalam Rapat Koordinasi Lintas Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah.
“Kita ingin mengantisipasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari bencana. Kami bersinergi dengan OPD provinsi, kabupaten, serta pihak eksternal untuk mempersiapkan tindakan yang tepat dalam menghadapi bencana,” katanya.
Dony menegaskan pentingnya penanganan yang cepat terkait potensi bencana banjir, yang mulai terlihat dengan meningkatnya curah hujan di beberapa kabupaten/kota.
“Jangan sampai kita baru berkoordinasi setelah bencana terjadi,” ujarnya.
Rapat lanjutan dengan forkopimda provinsi dan kabupaten direncanakan dalam waktu dekat untuk membahas langkah-langkah antisipasi yang lebih komprehensif.
Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan juga mengingatkan agar setiap kabupaten/kota menjaga stok beras cadangan pemerintah daerah.
“Beras ini harus tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu saat terjadi bencana. Jika cadangan beras kurang, kabupaten/kota bisa mengajukan permohonan penyaluran ke Pemprov Kalbar,” tambah Dony.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar telah menyalurkan beras bantuan cadangan pemerintah di tiga kabupaten, yaitu Kapuas Hulu, Landak, dan Kubu Raya, pada tahun 2024. Dari prakiraan BMKG, kata Dony, dalam satu minggu ke depan hingga akhir bulan terjadi La Nina lemah.
“Artinya ada curah hujan yang lemah sampai tinggi. Ini terutama terjadi di daerah perhuluan seperti di Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, dan sekitarnya,” katanya.
Saat ini, dari 14 kabupaten/kota, 13 di antaranya telah menyediakan cadangan pangan beras pemerintah, meski beberapa masih belum maksimal karena kendala anggaran.
Total stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalbar mencapai 363,92 ton, sedangkan stok di kabupaten/kota mencapai 481,40 ton.
Namun, Kapuas Hulu menjadi satu-satunya daerah yang belum memiliki cadangan pangan, meski anggarannya sudah tersedia. Dinas Ketahanan Pangan berkomitmen untuk membantu kajian teknis terkait pengadaan tersebut.
Sumber : EkonomiKalbar.Com