Plh Sekda Kalbar Terus Jaga Stabilitas Harga Pangan
SUNGAI RAYA - Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kalimantan Barat Christianus Lumano mewakili Penjabat (Pj) gubernur membuka Rapat Koordinasi tentang stabilisasi pasokan dan harga pangan dalam rangka pengendalian inflasi di Kalimantan Barat.
Dalam kesempatan itu, Lumano menyampaikan bahwa kondisi inflasi di Kalimantan Barat secara umum dalam kondisi stabil. Dimana, hingga saat ini tercatat inflasi September 2023 month to month sebesar 0,08 persen, year to date 1,3 persen, dan year to year 2,26 persen. Kondisi tersebut menurutnya harus dijaga agar tetap stabil sampai akhir 2023 nanti.
“Oleh karena itu, semua instansi terkait harus berkolaborasi untuk melakukan langkah-langkah strategis menjaga stabilitas sesuai tugas dan fungsinya dalam menjamin pasokan dan stabilitas harga pangan. Diperlukan upaya, dan langkah-langkah untuk menjaga tidak terjadinya lonjakan harga yang signifikan sehingga masih terjangkau oleh masyarakat,” ungkapnya dalam Rapat Kerja yang digelar di Hotel Alimoer, Kabupaten Kubu Raya, Senin (30/10).
Disisi lain, kata dia, pemetaan terhadap sumber-sumber pasokan bahan pangan baik dari sisi produksi lokal, maupun pasokan luar, dan kelancaran distribusi juga harus dilakukan. Karena hal itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan di seluruh wilayah Kalimantan Barat.
“Terkait dengan hal tersebut, dalam rangka pengendalian inflasi, Pemprov berkewajiban menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok strategis. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan pemahaman dan kerjasama mengenai arti pentingnya stabilitas pasokan, dan harga pangan, serta persoalan yang dihadapi. Terutama ketika terjadi gejolak harga pangan yang menimbulkan polemik atau keresahan di masyarakat,” paparnya.
Adapun berbagai pihak yang turut hadir dalam Rakor tersebut antara lain, perwakilan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), perwakilan kepala perangkat daerah terkait di lingkungan Pemprov, perwakilan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalbar, perwakilan Ketua Satgas Pangan Polda Kalbar, serta beberapa pimpinan wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar.