Potensi Hujan Tinggi, Pemprov Kalbar Antisipasi Kerawanan Pangan
PONTIANAK - Dinas Ketahanan Pangan Kalimantan Barat (Kalbar) tengah melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi kerawanan bencana, seperti kekeringan dan banjir yang berdampak pada kondisi ketahanan pangan.
Hal ini diungkapkan oleh Plh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalbar, Dony Saiful Bahri, dalam Rapat Koordinasi Lintas Kesiapsiagaan Pemerintah Daerah, Selasa (8/10).
“Kita ingin mengantisipasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari bencana. Kami bersinergi dengan OPD provinsi, kabupaten, serta pihak eksternal untuk mempersiapkan tindakan yang tepat dalam menghadapi bencana,” katanya.
Dony mengatakan, BMKG memprediksi musim hujan akan dimulai pada Oktober dengan curah hujan yang bervariasi yang berpotensi memperparah kerawanan pangan di daerah rentan. Dari prakiraan BMKG, kata dia, dalam satu minggu ke depan hingga akhir bulan terjadi La Nina lemah.
“Artinya ada curah hujan yang lemah sampai tinggi. Ini terutama terjadi di daerah perhuluan seperti di Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, dan sekitarnya,” katanya.
Kerawanan Pangan pada wilayah yang mengalami defisit air dan potensi genangan akan lebih rentan terhadap kerawanan pangan dengan kebutuhan intervensi distribusi pangan dan intervensi program lainnya.
Dony menegaskan pentingnya penanganan yang cepat terkait potensi bencana banjir, yang mulai terlihat dengan meningkatnya curah hujan di beberapa kabupaten/kota. “Jangan sampai kita baru berkoordinasi setelah bencana terjadi,” ujarnya.
Rapat lanjutan dengan forkopimda provinsi dan kabupaten direncanakan dalam waktu dekat untuk membahas langkah-langkah antisipasi yang lebih komprehensif. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan agar setiap kabupaten/kota menjaga stok beras cadangan pemerintah daerah.
“Beras ini harus tersedia untuk digunakan sewaktu-waktu saat terjadi bencana. Jika cadangan beras kurang, kabupaten/kota bisa mengajukan permohonan penyaluran ke Pemprov Kalbar,” tambah Dony.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar telah menyalurkan beras bantuan cadangan pemerintah di tiga kabupaten, yaitu Kapuas Hulu, Landak, dan Kubu Raya, pada tahun 2024.
Saat ini, dari 14 kabupaten/kota, 13 di antaranya telah menyediakan cadangan pangan beras pemerintah, meski beberapa masih belum maksimal karena kendala anggaran. Total stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah Provinsi Kalbar mencapai 363,92 ton, sedangkan stok di kabupaten/kota mencapai 481,40 ton.
Terkait Intervensi terhadap bencana alam banjir Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Dony mengatakan selama tahun 2024 telah menyalurkan CPPD sebanyak 166,03 Ton yang terdiri dari Kabupaten Kapuas Hulu 97,86 Ton, Landak 62,47 Ton, dan Kubu Raya 5,7 Ton.
Sumber : Pontianakpost.com